Seiring perkembangan zaman, percetakan kini menjadi kebutuhan yang tidak dapat dilepas oleh banyak orang. Entah untuk keperluan cetak bisnis, kantor, hingga instansi pendidikan. Adanya mesin cetak, tentu akan memudahkan setiap orang, tanpa harus repot-repot menulis di atas kertas lagi. Belum lagi, mesin cetak dapat mencetak berbagai kertas dalam jumlah banyak.
Namun, perlu diketahui bahwa segala teknologi yang diciptakan memiliki proses yang panjang. Pembuatannya pun tidak semudah yang dibayangkan. Buat kamu yang sering berkutat dengan dunia percetakan, sebaiknya wajib tahu duluan mengenai sejarah printing di dunia. Simak ulasannya di bawah ini!
Sebelum adanya mesin cetak seperti sekarang, pada abad 1040 M, di Negeri Tirai Bambu sempat memproduksi kertas dan movable dari tanah liat. Perlu diketahui, movable adalah teknologi percetakan tipografi yang dapat bergerak ketika menggunakan suatu komponen. Hal ini akan menggabungkan kesatuan huruf, angka, hingga tanda baca. Dulu, semua huruf, angka, dan tanda baca disusun pada blok kayu, yang dilapisi tinta untuk dicap ke sebuah media seperti kertas.
Selain di Cina, orang Korea juga menciptakan inovasi untuk movable. Mereka adalah yang pertama kalinya merancang movable dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Saat itu, Negeri Gingseng ini pernah menciptakan buku cetak pertama dari logam tertua di dunia, yang dinamai “Jikji” pada 1377. Hal inilah yang mengakibatkan negara tersebut menginovasikan movable dari perunggu.
Inovasi mesin cetak terus berlanjut hingga ke benua Eropa. Banyak pendatang dari Eropa yang ingin mempelajari penggunaan mesin cetak. Sebelum ada mesin cetak di Eropa, semua informasi masih ditulis dengan menggunakan tulisan tangan. Metodenya tergolong mahal, karena harus merekrut ahli tulis untuk menyalin satu jilid buku. Sehingga, saat itu buku menjadi tergolong langka dan sulit dijangkau ke beberapa wilayah.
Permasalahan tersebut akhirnya menjadi ide pokok bagi Johannes Gutenberg, untuk mengenalkan sistem percetakan pertama di Eropa pada 1450. Mesin cetak yang dirancangnya merupakan adaptasi dari screw-press. Dengan mengggunakan tinta berbahan dasar minyak, maka menghasilkan kertas yang lembut dan menyerap. Selain dikenal mampu menghasilkan inovasi mesin cetak di Eropa, Gutenberg juga menjadi sosok pertama yang membuat potongan jenisnya dari paduan timbal, timah, antimon, tembaga, dan bismut.
Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah mesin cetak di dunia. Setelah mengetahuinya, tentu kamu tertarik ingin mencetak sesuatu yang diinginkan, bukan? Jika sedang mencari tempat printing berkualitas di wilayah Tangerang, Tangerang Selatan, dan Cengkareng, bisa mengunjungi Instaprint. Instaprint memiliki 4 cabang, yaitu di Serpong, Gading Serpong, Bintaro, dan Cengkareng. Tidak punya banyak waktu untuk pergi ke Instaprint? Tenang saja. kamu mengirimkan file yang ingin dicetak melalui e-mail ke masing-masing lokasi Instaprint terdekat. Di Instaprint, kamu bisa mencetak produk kebutuhan bisnis dengan bahan dan hasil berkualitas.
Sumber: