Kopi menjadi salah satu jenis minuman yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebagai minuman favorit, kopi memiliki sejarah panjang hingga sampai di sini. Banyak orang masih menyangka bahwa minuman tersebut berasal dari Indonesia. Kenyataannya, tanaman kopi pertama kali justru ditemukan di daratan Afrika oleh orang Ethiopia. Setelah itu, tanaman kopi mulai disebarluaskan dan diberdayakan di seluruh dunia.
Dilansir dari Nusantaratv, pengolahan minuman kopi di zaman dahulu bukan dengan cara ditumbuk kemudian diseduh. Akan tetapi, biji kopi hanya dikeringkan, setelah itu diseduh. 500 tahun kemudian, mulai diciptakan alat untuk menghancurkan biji kopi, meskipun pengolahannya masih tergolong sederhana.
Pada 1696, Pemerintah Belanda dari Malabar, India mengirimkan tanaman kopi arabika ke Pemerintah Belanda di Batavia. Sayangnya, penanaman kopi ini gagal, karena banjir yang melanda di Batavia. Mulai 1711, tanaman ini mulai tumbuh dengan baik. Perusahaan dagang Belanda, VOC juga melakukan ekspor kopi pertama kali dari Jawa ke Eropa. Setelah ekspor pertama dilakukan, alhasil ekspor kopi meningkat menjadi 60 ton per tahunnya.
Perdagangan kopi tumbuh pesat di Indonesia selama dijajah oleh VOC. Karena dianggap sangat menguntungkan pihak Belanda, mereka memonopoli perdagangannya dari 1725 sampai 1780. Beberapa wilayah seperti Batavia, Cirebon, kawasan Priangan (Jawa Barat), dan pesisir utara pulau Jawa menjadi area untuk distribusi bibit kopi. Dalam literatur bertajuk “Serat Centhini; Tembangraras-Amongrogo”, menyatakan bahwa kopi pertama kali di Indonesia masuk melalui Jatinegara, disebarluaskan ke Priangan, dan ditanam ke berbagai wilayah dari Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
Pada pertengahan abad ke-17, tanaman kopi arabika mulai tersebar di Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor. Kopi pertama kali dibudidayakan di Sulawesi pada 1750. Selain itu, lanjut ke dataran tinggi di Sumatera, tepatnya di dekat Danau Toba pada 1888. Kemudian, penanaman kopi pertama kali diikuti oleh dataran tinggi Gayo di Aceh pada 1924.
Salah satu pegawai colonial Belanda, Eduard Doues Dekker menulis buku berjudul “Max Havelaar and the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company”. Dalam buku tersebut berisikan tentang tekanan kerja, yang dilakukan oleh para pegawai korup terhadap para petani, khususnya petani kopi. Dia juga membantu mengubah opini mengenai “Cultivate System” dan kolonialisasi.
Sekitar abad ke-18, Belanda membangun lahan pertanian kopi luas di wilayah dataran tinggi Ijen, Jawa Timur. Kopi robusta dikenalkan di provinsi tersebut untuk pertama kalinya pada 1900, setelah mengalami bencana yang menghanguskan bibit kopi. Jenis kopi ini dianggap dapat dibudidayakan dengan baik di wilayah dataran rendah.
Kemudian, lanjut ke 1920, dimana beberapa perusahaan kecil mulai memperdagangkan kopi. Penanaman kopi menjadi komoditas utama saat itu. Sementara pada tahun 1950-an, tanaman kopi arabika mulai dikembangkan lagi dengan memunculkan varietas terbaru. Varietas tersebut diadopsi oleh perusahaan kecil melalui pemerintah maupun program-program pengembangan masyarakat. Hingga sekarang, pengembangan kopi arabika semakin luas oleh perusahaan-perusahaan kecil di Indonesia.
Ingin ngopi di wilayah Tangerang Selatan? Bagi yang berdomisili di wilayah Tangerang Selatan, khususnya BSD dan sekitarnya, bisa mengunjungi Arkeo Coffee. Ada beragam hidangan kopi dan minuman non kopi yang disajikan di sini, dengan variasi teknik ala barista berpengalaman. Tidak hanya kopi, kamu juga bisa menikmati varian teh, green tea frappe, sepiring waffle dan kudapan lain yang tidak kalah lezat.
Selain menyajikan kopi, Arkeo Coffee juga menawarkan Arkeo Co-Working Space, buat kamu yang ingin ngopi sambil bekerja. Saat ini, Arkeo Coffee hadir di Ruko Sektor IV Extention, Blok RE No.51, BSD City, Lengkong Wetan, Serpong, South Tangerang City, Banten 15323. Lokasinya terletak di lantai 2 restoran Bhaliboel. Arkeo Coffee menjadi jawaban tepat bagi para pecinta kopi di daerah sekitar BSD, yang wajib dikunjungi.
Arkeo Coffee
Alamat: Ruko Sektor IV Extention, Blok RE No.51, BSD City, Lengkong Wetan, Serpong, South Tangerang City, Banten 15323 (lantai atas Sate Bhaliboel BSD)
Instagram: @arkeocoffee.id
Sumber:
https://www.nusantaratv.com/kamutau/read/10112630/Asal-Usul-dan-Sejarah-Kopi-Di-Indonesia