Paket Lengkap untuk NCTzen: Merchandise TDS4 Jakarta Kualitas Premium dari Instaprint
May 23, 2025
Di ranah percetakan, terdapat dua jenis metode cetak pada permukaan kain. Kedua teknik cetak di kain yang dimaksud adalah Direct to Garment (DTG) dan sublim. Metode DTG merupakan metode penyablonan pakaian dengan mesin digital, sekaligus inovasi teknik sablon tradisional. Dengan DTG, kamu dapat mencetak desain di permukaan pakaian secara praktis dan cepat. Sementara, sublim juga kini sudah dilakukan secara digital, dengan waktu yang cepat. Akan tetapi, kedua metode cetak kain ini memiliki perbedaan tertentu. Seperti apa perbedaan antara DTG dan sublim? Berikut ulasan lengkapnya.
Proses
Dari segi prosedur cetak, teknik DTG tergolong lebih mudah. Cukup siapkan kaus atau pakaian satuan, kemudian cetak di atas mesin DTG. Sebelum mencetak di mesin tersebut, sebaiknya semprot pakaian yang hendak disablon dengan pre treatment. Setelah itu, lakukan penekanan pada pakaian selama kurang lebih 15 detik dengan mesin press kaus. Barulah, pakaian tersebut bisa dicetak dengan mesin DTG.
Sementara, teknik sublim berbeda. Teknik ini memerlukan kertas transfer untuk mencetak desain yang ingin ditampilkan di kaus. Seperti DTG, kaus atau pakaian yang hendak disablon perlu melalui proses pressing dengan mesin press kaus. Setelah desain tercetak di atas kertas transfer, barulah dipindahkan ke atas permukaan kaus melalui proses sublimasi. Suhu untuk melakukan pressing kaus berkisar antara 120 – 150 derajat celcius.
Bahan Kain
Selain proses, bahan kain yang dapat dicetak oleh kedua teknik tersebut berbeda. Metode DTG memungkinkanmu untuk mencetak bahan kain seperti T-shirt, cushion, jeans, katun, hingga polyester maupun sintetis. Menariknya lagi, mesin DTG juga mampu mencetak pakaian dengan efek glow in the dark, serta mendukung warna kain gelap maupun terang.
Sedangkan teknik sublim mampu mencetak bahan kain tertentu. Tidak semua bahan kain bisa dicetak dengan proses sublimasi. Adapun kain yang dimaksud adalah polyester, campuran polyester dan katun, atau bahan seperti kaus olahraga. Pakaian olahraga seperti kaus jersey, tentu cocok untuk dicetak menggunakan teknik sublimasi.
Kuantitas
Terakhir adalah perbedaan dari segi kuantitas. Teknik DTG cocok untuk diterapkan, jika ingin mencetak kaus atau pakaian lain dalam jumlah satuan. Misalnya, kamu berencana untuk menjual kaus dalam skala kecil. Jika melakukan rencana ini, tentu modal yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Pasalnya, kamu tidak merencanakan jumlah penjualan, dan hanya mencetak serta mengirimkan kaus dalam jumlah sedikit ke pembeli. Mesin DTG sangat dianjurkan untuk pedagang garmen kecil.
Akan tetapi, berbeda dengan teknik sublimasi. Metode cetak ini justru cocok untuk mencetak pakaian atau kaus dalam skala besar. Sebut saja seperti kaus-kaus tim olahraga, kaus komunitas, kaus jersey, dan masih banyak lagi. Apabila hendak mencetak jenis kaus tersebut, tentu kamu akan memiliki rencana jumlah penjualan kurang lebih 15 buah dengan desain serupa. Metode sublimasi sangat dianjurkan untuk pedagang garmen besar, klub olahraga, atau komunitas tertentu.
Tertarik ingin mencetak produk di Instaprint Serpong? Kamu bisa mengunjunginya di Jl. M.H. Thamrin No. 28 CDE, Serpong, Tangerang, Banten. Apabila memiliki kendala waktu atau sibuk, juga bisa mengirimkan file ke Instaprint Serpong melalui WhatsApp, e-mail, hingga sistem penyimpanan cloud seperti Google Drive, WeTransfer, atau Dropbox. Pengiriman juga bisa dilakukan melalui Go Send atau Grab Send. Di Instaprint Serpong, kamu bisa mencetak produk kebutuhan bisnis dengan bahan dan hasil berkualitas.
Instaprint Serpong
Jl. M.H. Thamrin No. 28CDE Serpong, Tangerang – Banten
Jam Operasional – Serpong
Mon – Fri : 08.00 – 00.00 WIB
Sat : 08.00 – 16.00 WIB
Sun : 13.00 – 21.00 WIB
P: +62 21 5312 3479
P: +62 21 5312 3489
WA: +6282311817007
Sumber:
https://bengkelprint.co.id/blog/perbedaan-sablon-sublimasi-dan-sablon-dtg/
